- Back to Home »
- Ilmu , Pengetahuan Umum »
- Pengertian Lubang Cacing dan Bagaimana Itu Bisa Dibuat
Posted by : Unknown
Selasa, 10 September 2013
Pengertian Lubang Cacing dan
Bagaimana Itu Bisa Dibuat
masalah
mengenai lubang cacing ini memang agak rumit. Sejak zaman Einstein, para
ilmuwan sudah dibuat pusing oleh terowongan yang satu ini. Agar tidak rumit,
kita pakai penjelasan dari Dr. Kip S. Thorne (California Institute of
Technology) untuk menjelaskan apa itu wormhole. Ilustrasinya seperti ini:
bayangkan kamu adalah seekor semut yang tinggal di permukaan sebuah apel. Apel
tersebut digantung di langit-langit dengan menggunakan tali yang sangat tipis
sehingga tidak bisa kamu panjat. Kamu tidak bisa pergi kemana-mana selain di
permukaan apel. Permukaan apel itu menjadi alam semestamu. Nah, sekarang
bayangkan apel itu berlubang dimakan ulat. Lubangnya menembus si buah apel.
Dengan adanya lubang itu, kamu bisa berpindah ke sisi lain permukaan apel
dengan dua cara, yaitu: lewat jalan biasa, yaitu permukaan apel (alam semesta),
atau lewat jalan pintas, yaitu lubang yang sudah dibuat si ulat (wormhole).
Secara teori,
kita bisa membangun wormhole. Caranya? Supaya ruang-waktu bisa terlipat
dibutuhkan materi dan energi yang sangat luar biasa, jadi kita tinggal mencari
materi yang sangat padat di luar angkasa sana, sebut saja, dari bintang netron
(bintang super kecil dan padat).
Seberapa
banyak? “Secukupnya” – sampai bisa membentuk cincin raksasa seukuran orbit Bumi
mengelilingi Matahari. Kemudian, buat cincin lagi di ujung yang lain. Setelah
konstruksi cincin raksasa di kedua ujung tersebut selesai, berikan tegangan
listrik yang sangat tinggi, pada kedua ujungnya, diputar sampai mencapai laju
cahaya — dua-duanya, dan voila, perjalanan lintas ruang-waktu seketika.
Alam semesta
kita ini mengikuti hukum fisika. Yang namanya hukum pasti ada yang dibolehkan
tapi ada yang tidak. Nah, apakah hukum fisika memungkinkan adanya wormhole? Ya!
Sayangnya, masih menuruti hukum fisika, wormhole mudah runtuh sehingga tak ada
yang bakal selamat melewatinya. Supaya tidak runtuh, kita harus memasukkan
materi yang berenergi negatif, yang mengeluarkan semacam gaya anti-gravitasi
yang mampu menahan wormhole dari keruntuhan.
Pertanyaan
berikutnya yang muncul adalah apakah ada materi berenergi negatif? Jawaban yang
diberikan oleh para fisikawan yang telah mengupas hukum-hukum fisika secara
mendetil dengan menggunakan ilmu matematika adalah ada! Namun keberadaannya
hanya sesaat dan dalam jumlah yang sangat sedikit.
Andaikan ada
insinyur hebat yang ingin mempertahankan wormhole tidak runtuh. Masih belum
mungkin juga ia mengumpulkan energi negatif di dalam wormhole sejumlah yang
diperlukan supaya wormhole itu bisa dilalui. Seandainya pun hukum fisika
memungkinkan adanya wormhole, kemungkinan besar wormhole tidak terjadi secara
alami, tapi harus dibuat dan dijaga supaya tidak runtuh dengan suatu teknologi
tertentu. Teknologi kita saat ini masih sangat jauh dari itu. Teknologi wormhole
masih sulit, seperti halnya pesawat ruang angkasa bagi manusia purba. Tapi,
sekalinya teknologi wormhole ini bisa dikuasai, ia akan menjadi sarana praktis
untuk transportasi antarbintang. Ini menjadi tantangan bagi kita dan generasi
berikutnya.


.jpg)